PSIKODIAGNOSTIK
Psikologi berasal dari 2 kata yaitu psikologi dan diagnosa. Psikologi merupakan ilmu yang memahami jiwa melalui perilaku, sedangkan diagnostic berarti mencari untuk mengalami suatu pengetahuan/mencari tahu. Jadi, psikodiagnostik merupakan ilmu yang mempelajari / mencari tahu masalah perilaku yang muncul.
Psikologi berasal dari 2 kata yaitu psikologi dan diagnosa. Psikologi merupakan ilmu yang memahami jiwa melalui perilaku, sedangkan diagnostic berarti mencari untuk mengalami suatu pengetahuan/mencari tahu. Jadi, psikodiagnostik merupakan ilmu yang mempelajari / mencari tahu masalah perilaku yang muncul.
Psikodiagnostik dilatarbelkangi oleh kebutuhan klinis yang dikenalkan
oleh Herman Roschach. Herman Roschach mengkombinasikan antara psikologi dan
seni, sehingga ia mencetuskan “Roschach inblot”. Diagnose ( greek: yunani) berarti “ menganalisa”, mencari tahu sebab-
sebab. Psikodiagnostik bukan merupakan bagian dari ilmu psikologi atau
aliran-aliran dalam psikologi. Artinya tidak setara dengan psikologi sosial ,
dst. Melainkan ia sebagai proses, sebagai alat prasarana psikologi. Psikodiagnostik
digunakan dalam pendidikan, klinis, research dan industry.
Aplikasi psikodiagnostik:
1. Psikologi
pendidikan
2. Psikologi
klinis
3. Psikologi
sosial
4. Psikologi
industri dan organisasi
5. Psikologi
umum dan eksperimen
6. Psikologi
perkembangan
PENGGUNAAN PSIKODIAGNOSTIK
1.CLINICAL
SETTING : digunakan pada usaha mendeteksi gangguan psikis yg dialami
individu/klien dan mengukur kemampuan/kekuatan pribadi yang dimiliki individu,
sehingga dapat diterapkan pola terapi/treatment yang efektif. Contoh: di RS,
pusat kesehatan mental, klinik-klinik konsultasi Psi.
2.LEGAL
SETTING:penggunaan di pengadilan,
rumah pemasyarakatan, tempat-tempat rehabilitasi yang berhubungan dengan
masalah tindakan kejahatan, pusat rehabilitasi penderita narkotika.
3.EDUCATIONAL
AND VOCATIONAL GUIDANCE : focus pemeriksaannya lebih ditekankan bidang
pengembangan studi dan kerja. Digunakan di sekolah, universitas, pusat-pusat
latihan dan pusat bimbingan karir.
4.EDUCATIONAL
AND VOCATIONAL SELECTION : digunakan untuk rekuitment diperusahaan
dan bidang pekerjaan, penempatan, mutasi, dll.
5.RESEARCH
SETTING:untuk
kepentingan pengembangan ilmu dan pengmbangan tehnik serta metode diagnostic.
Digunakan dilingkup akademik dan perguruan tinggi.
METODE PSIKODIAGNOSTIK
1.OBSERVASI
Suatu aktifitas dg sengaja dan
sistimatis mengamati aktifitas individu dan tingkah laku individu dg
menggunakan alat utama penyelidikan adalah : INDRA.
Situasi Observasi:
- Natural
setting/alamiah
- Simulated
Setting/Tiruan
- Laboratorium
Ditinjau dari aspek yang diobservasi/diamati:
- Event
Sampling : yang diamati hanya
beberapa aspek tingkah laku pada saat tertentu.
- Time
Sampling: yang dicatat dan diamati adalah
apa saja yang dilakukan individu pada waktu tertentu.
Klasifikasi Metode Observasi
· Non
partisipan
· Partisipan
· Situasi
eksperimen
2. METODE
ANGKET
Angket : suatu daftar pertanyaan yang
harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan pd
sejumlah subyek atas jawaban atau isian tersebut.
Klasifikasi Angket :
·Berdasarkan
atas siapa yang menjawab/mengisi
- Langsung
- Tidak
langsung
· Berdasarkan
bentuk
- Terbuka
- Tertutup
· Berdasarkan
factor/aspek yang diukur
- Umum
- Khusus
Kebaikan :
Kebaikan :
· Biaya
relative murah
· Waktu
lebih singkat
· Dapat
dilakukan pd subjek dg jumlah besar
· Mudah
digunakan dan dilaksanakan
Kelemahan :
· Tidak
mudah merumuskan terlebih dahulu masalah yang ingin diteliti
· Bahasa
mudah dipahami, tidak selalu mempunyai arti yang sama
· Akurasi
data kurang, bila mendapatkan informasi terlebih dahulu
3.METODE
WAWANCARA
Metode wawancara berdasarkan pada
laporan verbal dimana terdapat hubungan langsung antara penyelidik dengan yang
diselidiki. Wawancara adalah suatu situasi dimana terjadi pertukaran pandangan
& informasi antara dua orang yang saling bertemu / berhubungan.
PSIKOLOGI DIFERENSIAL
Psikologi
diferensial menguraikan tentang perbedaan-perbedaan antar individu dalam
kecakapan, inteligensi, ciri-ciri kepribadian dan cara menentukan perbedaan
tersebut. Psikologi diferensial mempelajari
perbedaan-perbedaan kemampuan dan kegiatan dari individu. Setiap individu
memiliki potensi dan kecakapan intelektual yang berbeda. Sebagian besar
individu memiliki inteligensi yang tergolong normal, tetapi sebagian memiliki
inteligensi tinggi dan sebagian lainnya rendah. Bakat individu berbeda-beda,
seorang berbakat dalam bidang musik, yang lain lebih berbakat dalam bidang olah
raga, atau teknik atau memasak dll.
sumber: http://www.slideshare.net/elmakrufi/pengantar-psikodiagnostik dan berbagai sumber.
ternyata materi psikodiagnostik untuk hari ini belum terselesaikan, karena harus tau dahulu apa yang akan diukur, dan tadi juga ada tes ITS ( semacam tes inteligensi) oleh kakak senior, ya setidaknya ada gambaranlah tentang pengukuran itu sendiri........
BalasHapusselamt malam teman- teman pembaca,
BalasHapushari ini aku mau berbagi tentang psikodiagnostik. sebagaimana yang kita ketahui bahwa psikodiagnostik merupakan suatu pengukuran terhadap indivu, nah individu tidak terlepas dari kepribadian, intelegensi, dn faktor fisik. adakah hubungan ketiganya? serta apa yang dapat diukur dari ketiganya? mari kita simak penjelasan berikut:
1. Kepribadian menurut Allport adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. Intelegensi menurut Weschler yaitu Kapasitas untuk memahami dunia, berpikir secara rasional, dan menggunakan sumber daya-sumber daya yg ada secara efektif, ketika dihadapkan dgn tantangan (dalam Feldman, 2002:261). intelegensi tidak hanya tentang akademis semata, tetapi dapat juga digolongkan lebih spesifik seperti kecerdasan emosi, kecerdasan visual, kecerdasan linguistik, dls.
3. Fisik adalah suatu proses fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu.
dari defenisi di atas dapat kita simpulkan bahwa terdapat kaitan antara intelegensi dengan kepribadian seseorang. dimana semakin seseorang memahami dirinya, kemampuan yang dia miliki, maka orang tersebut dapat dengan mudah menghadapi setiap setuasi/ cara ia bertindak.
tetapi sampai saat ini masih belum ditemukan kaitan erat antara intelegensi, kepribadian dengan perkembangan fisik seseorang. hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan yang oleh Colin G. DeYoung
Department of Psychology
University of Minnesota
dengan judul Intelligence and Personality, Pada setiap kasus, kita tahu relatif sedikit tentang bagaimana sistem biologi yang mendasari intelijen berhubungan dengan sistem biologi yang mendasari lain ciri-ciri kepribadian.
Dalam psikologi, ketiga aspek tersebut dapat diukur seperti tes IQ. Fungsinya kini:
Identifikasi siswa berkebutuhan khusus
Mendiagnosa masalah kognitif
Optimalisasi pendidikan
Pilihan vokasional/karir
Tes Individual
Contoh: Stanford-Binet; Weschler, dll
Tes massal
Contoh: CFIT, Progressive Matrices (PM), dll
kepribadian seseorang juga dapat diukur, misalnya melalui emosi ( negative maupun positive). semakin seseorang mampu mengendalikan emosinya, maka semakin ia memahami dirinya dan cara ia harus bertindak, serta mampu menjalin hubungan interpersonal yang baik. mengenai perkembangan fisik meliputi aspek yang kelihatan seperti tingi badan, berat badan, serta bagian-bagian lain pada tubuh manusia yang dapat diukur melalui alat ukur yang digunakan universal.
Trait merupakan Sifat/ trait adalah satu pola tingkah laku yang relative menetap secara terus- menerus dan konsekuen yang diungkapkan dalam satu keadaan ( satu karakteristik biologis). ( kamus lengkap psikologi J.P Chaplin).Contohnya : ramah, antusias. Nah jadi perbedaan kepribadian dengan dinamis yaitu pada pola tingkah lakunya, dimana kepribadian bersifat dinamis ( dapat berubah), sedangkan trait bersifat statis ( cenderung menetap dan terus- menerus).
demikianlah postingan saya hari ini. semoga bermanfaat.