TEKNIK- TEKNIK NODA TINTA
- Rorschach.
Salah satu teknik proyektif paling popular adalah penggunaan noda tinta
Rorschach. Teknik ini, yang dikembangkan oleh psikiatris swiss Herman Rorschach
(1921/1942), pertama kali dideskripsikan pada tahun 1921.
- System
komprehensif Exner. Jhon E Exner, Jr (1969) yang bekerja dengan Samuel
Back dan Bruno Klopfer, dua orang dari
para pembuat sistematisasi Rorschach yang paling bervariasi. Melalui
penelitiannya yang ekstensif atas penggunaaan klinik tes Rorchach dan kepustakaan risetnya, Exner
tertarik pada kemungkinan untuk menyuling semua segi yang secara empiris
berguna dan dapat dipertahankan, yang dimiliki oleh metode itu, ke dalam satu
system tunggal.
- Pendekatan-pendekatan
alternative. Pendekatan ini lebih memusatkan perhatian pada interpretasi isi
ketimbang pada variabel structural atau determinan perceptual respons. Meskipun
begitu, skala isi dan system penentuan
skor yang ada tidak dapat diandalkan sebagai instrument psikometri untuk dapat
digunakan pada diagnosis individual. Dalam adaptasi ini, tes noda tinta
dipresentasikan untk intrerpretasi bersama oleh pasangan-pasangan nikah atau
anggota-anggota keluarga lainnya, rekan-rekan pekerja, anggota-anggota gang
remaja atau kelompok- kelompok alamiah lainnya. Melalui diskusi sdan negosiasi,
para peserta harus mencapai kesepakatan tentang satu rangkaian respon yang
tunggal dan umum. Teknik ini telah
digunakan dengan cukup ukses sebagai dasar.
- Teknik
noda tinta Holtzman ( Holtzman Inkblot Technique). Teknik tinta Holtzman
dirancang sedemikian rupa untuk memikirkan kekurangan teknik utama dari instrument
yang lebih awal (dalam anastasi, 2007). Akan tetapi perubahan-perubahan dalam
materi stimulus dan prosedur cukup ekstensif untuk memandang teknik Holtzman
sebagai tes yang berbeda dan mengevaluasinya tanpa rujukan pada tes Rorschach .
TEKNIK-TEKNIK GAMBAR
·
Thematic
Apperception Test. TAT mengajukan stimuli yang jauh lebih terstruktur dan
meminta respons verbal yang lebih kompleks dan terorganisasi secara bermakna.
Interpretasi atas respons-respons oleh penguji biasanya didasarkan pada analisa
isi yang sifatnya agak kualitatif. Pertama kali dikembangkan oleh Henry
Murray dan stafnya di Harvard
Psychological Clinic. Materi TAT terdiri dari 19 kartu yang memuat gambargambar
kabur dalam warna hitam dan putih serta satu
kartu kosong. Responden diminta
untuk mengarang cerita yang sesuai dengan tiap gambar, menceritakan apa yang
mengarah pada peristiwa sebagaimana tergambar dalam gambar itu, mendeskripsikan
apa yang terjadi pada waktu itu, dan apa yang dirasakan serta dipikirkan oleh
karakter dalam gambar, lalu memberikan hasilnya.
Ikhtisar system penentuan skor yang digunakan dalam analisa isi
atas materi verbal telah dipersiapkan
oleh Charles Smith dalam bekerja sama dengan Jhon W Atkinson, David C.
McClelland dan Joseph Veroff (1992). Meskipun TAT asli dikatakan dapat
diterapkan pada anak-anak mulai usia empat tahun, Children Aperception Test
(CAT) secara khusus dirancang untuk digunakan pada anak-anak berusia 3 dan 10
tahun.
Rosenzweig Picture Frustration
Study. TAT dan teknik-teknik yang
menggunakan gambar untuk menstimulasi permainan fantasi yang bebas serta
membangkitkan respons verbal yang rinci. Sebaliknya Rosenweig Picture Frustration
Study ( P-F Study). Instrument ini
tersedia dalam bentuk terpisah untuk
orang dewasa, usia 14 tahun keatas, untuk remaja usia 12 hingga 18 tahun, dan
untuk anak-anak berusia 4 sampai 13 tahun. Berasal dari teori frustasi dan agresi si pengarang , P-F study
menyajikan rangkaian kartu dengan satu orang membuat frustasi dan agresi si
pengarang , P-F study menyajikan rangkaian kartu dengan satu orang membuat
frustasi orang lain atau meminta perhatian untuk kondisi yang membuat frustasi
dalam ruang kosong yang disediakan, responden menulis apa yang akan dikatakan
oleh orang frustasi.
EVALUASI ATAS TEKNIK- TEKNIK PROYKTIF
Rapor dan kemamuan
aplikasi.
Berpura-pura
Penguji dan variabel-variabel situasional
Norma-norma
Reliabelitas
Validitas
Hipotesis proyektif
Teknik proyektif sebagai instrument
psikometrik
Teknik-teknik proyektif sebagai
alat-alat klinis
wah hari ini kelas psikodiagnostik menyenangkan dan waktu sungguh tidak terasa. hari ini saya benar- benar menyadari tes itu secara konkret, soalnya kemaren-kemaren hanya mengulas teorinya. hari ini tes inventory dan tes proyektif. te inventory yang kami lakukan tadi berkaitan dengan binatang, karakteristik serta sifatnya yang akan berasosiasi dengan dengan kepribadian kita sendiri. wah sungguh tes yang menyenangkan dan yaa,,, teori psikoanalisisnya mayoritas sesuai sih sama kepribadian saya. namanya juga asosiasi bebas. selain itu juga tadi diperkenalkan tes proyektif. nah,, tes proyektif ini instruksinya disuruh menggambar tentang orang. siapa aja sih. nah pada tes yang ini nyaris semuanya benar dengan keadaanku. mulai dari ukuran orang yang digambar, letak/ posisi. kesemuanya memiliki arti tersendiri. mas seta bilang semuanya secara tidak langsung mendeskripsikan diri kita sendiri melalui alam bawah sadar ( unconcious) seperti kata Freud.
BalasHapus